Bagi Hasil Migas Tanjabtim Defisit Rp 35 Miliar ?
Bupati Tanjabtim, Zumi Zola (kedua dari kiri) foto bersama
dengan Dubes Cina untuk RI Zhang Qiyue (kedua dari kanan)
dan Humas PT Petrocina (paling kanan). Foto :asenk lee
saragih.
Jambi,Waktu.
Pemerintah Kabupaten Tanjung jabung Tim ur (Tanjabtim) betul-betul kelabakan. Betapa tidak, akibat penurunan Dana Bagi Hasil (DB H) Minyak dan Gas (Migas),Pemkab Tanjab tim tahun ini (2012) mengalami defisit anggar an hingga mencapai Rp 35 miliar.
Pihak Pemkab Tanjabtim terpaksa harus me lakukan efisiensi belanja daerah dengan kisar an angka rasionalisasi 7 hingga 8 persen untuk setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKP D).
Bupati Tanjabtim, Zumi Zola, beralasan kep ada wartawan, penurunan DBH Migas dikare nakan faktor kondisi alam. Pihaknya sudah ko munikasi langsung dengan pihak BPH Migas.
“Jawaban mereka karena faktor alam,terma suk pengaruh harga minyak dunia itu. Kondisi ini cukup mempengaruhi proses pembangunan di Tanjabtim. Kendati demikian dalam hal efisi ensi dan pengurangan belanja daerah, Pemk ab tetap akan bersikap fleksibel,”katanya.
Disebutkan, pihaknya tetap fleksibel agar ti dak terlalu berpengaruh pada prioritas progr am unggulan yang telah direncanakan sebelum nya. Selain itu, Pemkab Tanjabtim juga akan berupaya mencari sumber-sumber pendapat an lainnya, seperti dari sektor minyak kelapa sawit.
“Dalam hal ini insya Allah, kalau tidak ada halangan tahun ini bakal ada satu Pabrik Kela pa Sawit (PKS) yang akan dibangun di Tanja btim ini. Selain itu kita juga tengah melakukan komunikasi dengan pihak PTPN VI,”jelasnya.
Anggota DPRD Tanjabtim, Yudi Haryanto mengatakan, setiap SKPD tetap memperhati kan dan mempertahankan kegiatan yang bersi fat pelayanan publik dan program prioritas. Lakukan pengurangan pada item kegiatan ya ng sifatnya tidak terlalu vital seperti pengada an kendaraan dinas, rehab-rehab yang masih bisa ditunda. Dan kalau bisa program pelayanan publik harus tetap bisa dilaksanakan.
Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Feri Marjoni, mengatakan, lembaga yang berkompeten terhadap masa depan generasi muda Tanjabtim itu terpaksa harus mengurangi beban belanja sebesar Rp 3,3 miliar dari pos kegiatan fisik dan kegiatan rutin dengan rincian kegiatan fisik kita kurangi sebesar Rp 2 M, sedangkan kegiatan sekitar Rp 1,2 M.
Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budpar pora) juga melakukan hal yang sama. Menurut Kepala Dinas Bud parpora Tanjabtim, Imron TB, pihaknya terpaksa harus mengurangi item kegiatan dengan total sekitar Rp 877 juta dari jenis kegiatan.
Contohnya seperti rehab sanggar, pengadaan AC maupun penga daan motor dinas. Namun untuk yang menyangkut kegiatan pelayan an publik tetap kami pertahankan.(Red/ALS/Jnc.)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda